Himadira Untirta Mengadakan Diskusi Publik Bahas Kurikulum Merdeka

Diposting pada

Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sejarah (Himadira Untirta) Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) sukses menggelar rangakain pertama History Fair 2023 yaitu Diskusi Publik bertema “Kurikulum Merdeka: Merdeka Belajar atau Belajar Merdeka?”. Sebagai kegiatan untuk mengkaji dalam pengimplementasi Kurikulum Merdeka di Indonesia.

Diskusi ini diikuti sekitar 180 orang dari berbagai kalangan mahasiswa, pelajar hingga masyarakat yang peduli terhadap pendidikan di Indonesia saat ini, acara ini berlokasi di Aula CA lantai 3 FKIP Untirta pada Sabtu, 14 Oktober 2023.

Acara dimulai pukul 13.00 dan dibuka oleh Dekan FKIP Untirta Dr. Dase Erwin Juansah, M.Pd. Diskusi ini bertujuan untuk membahas implementasi Kurikulum Merdeka, yang telah menjadi perbincangan hangat dalam dunia pendidikan Indonesia.

Diskusi ini diisi oleh Guru Gembul seorang content creator dibidang pendidikan dan Bonnie Triyanna sebagai Sejarawan akademisi dan pimpinan redaksi majalah Historia.id bersama dengan moderator M. Rizky Dwi Agustine yang memandu acara diskusi kali ini. Hadir pula Dinas Pendidikan Kota Serang Hj. Ade Fatmawati yang turut ikut serta menjadi tamu undangan.

Ketua Pelaksana, Aditiya Prayoga, menanggapi dengan bersyukur dan bangga atas susksenya Diskusi Publik ini. Antusias peserta yang hadir dan pemateri dalam mengkaji kurikulum merdeka ini patut diapresiasi.

“Para pembicara dan peserta diskusi telah memberikan pandangan yang beragam, dari peningkatan akses ke pendidikan hingga pembelajaran. Ini adalah langkah awal yang sangat baik untuk memahami perubahan mendalam yang dibutuhkan dalam kurikulum pendidikan kita. Selain itu dari segi tinjauan historis juga dilihat dalam diskusi ini yang dimana pendidikan sekarang tercipta dari kristalisasi pendidikan masa lalu”. Ujar Adit

Adit juga berharap agar diskusi ini bisa mendorong perubahan positif dalam pendidikan nasional dan membantu menciptakan pendidikan yang cakap serta mandiri dalam meraih pengetahuan.

“Semoga diskusi ini menjadi pendorong perubahan positif dalam pendidikan kita dan membantu menciptakan generasi yang lebih cakap serta mandiri dalam meraih pengetahuan.”

Kordinator Acara Diskusi Publik, Muhamad Ridam Nur Aryadi menanggapi bahwa Diskusi Publik dengan mengangkat tema kurikulum merdeka ini tepat untuk diadakan di era saat ini, agar segenap mahasiswa, pelajar, hingga masyarakat dapat agar menyampaikan pandangan terhadap Kurikulum Merdeka juga dapat menggali lebih dalam tentang penerapan Kurikulum Merdeka.

“Diskusi Publik ini tidak hanya menjadi wadah bagi berbagai pihak untuk berbagi perspektif, tetapi juga memberikan kesempatan untuk menggali lebih dalam mengenai penerapan Kurikulum Merdeka di Indonesia. Diskusi ini membuka pintu bagi pemikiran yang kreatif dan progresif tentang masa depan kurikulum pendidikan kita.” Ujar Ridam

Ridam, juga berharap Diskusi Publik ini bisa menjadi wadah aspirasi dan inspirasi dalam penyusunan kurikulum pendidikan agar dapat mewujudkan salah satu tujuan bangsa Indoensia yang tercantum pada alinea ke 4 UUD 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Diadakannya diskusi ini diharap dapat membuka mata dan cakrawala pemikiran tentang pendidikan khususnya kurikulum di Indonesia.

” Saya berharap agar Diskusi Publik ini bisa menjadi wadah aspirasi dan inspirasi dalam penyusunan kurikulum pendidikan agar dapat mewujudnkan salah satu tujuan bangsa Indoensia yang ada dialinea ke 4 UUD 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, dilangsungkannya diskusi ini diharapkan dapat membuka mata dan cakrawala pemikiran tentang pendidikan khususnya kurikulum di Indonesia”. Harapnya

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.